Izz@tuN-NiS@

Ayat-ayat cinta dalam layar lebar: Film Romantis-Religius

Posted on: 26 Desember 2007

Novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini merupakan
novel fenomenal.
menjadi best seller dan kisahnya menginspirasi banyak remaja muslim. Keputusan MD Pictures untuk mengangkatnya kelayar lebar dan menginterpretasikan cerita dalam novel untuk konsumsi masyarakat umum adalah berita baik.
Akankah memuaskan para penonton yang sudah membaca novelnya atau malah gagal menjadi sebuah film adaptasi? dan bagaimana dengan penonton yang belum pernah membaca novelnya, akankah memberikan pengalaman yang berbeda ?

ayat2-cinta.jpgGENRE : Drama Religius Roman/Percintaan
PEMAIN : Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Sazkia Mecca,
Melanie Putri, Carrisa Putri, Surya Saputra, Oka Antara
SUTRADARA : Hanung Bramantyo
PENULIS NASKAH : Salman Aristo & Ginatri S. Noer
dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy
PRODUSER : Manooj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD Pictures
DURASI : –
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 19 Desember 2007

SINOPSIS :

Fahri bin Abdillah (Fedi Nuril) adalah seorang mahasiswa S2 di universitas Al-Azhar Cairo, Mesir. Selama ini perempuan yang dikenal dekat olehnya hanya ibu dan neneknya. Fahri memang sempat naksir seorang perempuan di sekolahnya namun apalah arti cinta monyet yang dipengaruhi oleh hormon testoteron seorang remaja puber?

Menikah. Fahri memang ingin menikah dengan perempuan shalehah agar menyempurnakan setengah agamanya. Namun untuk mencari bidadari itu Fahri belum sempat. Hidup Fahri penuh dengan target. Keluarganya telah mengorbankan nyaris segalanya agar dia bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Biaya untuk kuliah di Al-Azhar Mesir didapat dari hasil menjual sawah warisan dari kakeknya. Untuk itu Fahri membuat peta hidup: 2 tahun selesai master, 4 tahun selesai doktor dan 4 tahun selanjutnya menjadi guru besar. Menikah ketika dia menulis tesis magister. Berarti sekitar waktunya semakin dekat…… tapi siapa perempuan beruntung itu?

Ada cerita tentang Maria Girgis (Carissa Putri) seorang Kristen Koptik yang berprilaku amat Islami, senang membaca Al-Quran bahkan hafal surat Maryam dan Al-Maidah. Lalu ada Nurul (Melanie Putri), seorang mahasiswi Indonesia di Al-Azhar juga. Pintar, baik hati, cantik, sibuk menjadi ketua Wihdah namun masih mau mengajar anak-anak membaca Al-Quran, terlebih lagi putri tunggal seorang pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. Nurul diam-diam mencintai Fahri. Namun tak pernah punya keberanian untuk mengatakan atau memberi sinyal kepada Fahri.

Kemudian Noura (Sazkia Mecca), tetangga depan flat Fahri, adalah seorang perempuan cantik yang mengalami kekerasan dalam rumahnya oleh ayahnya: Bahadur. Sejak Fahri menolongnya keluar dari rumah itu dengan bantuan Maria dan Nurul, Noura pun jatuh cinta dan mengirimkan surat cinta kepadanya. Tapi… masih ada lagi.

Fahri mengenal gadis terakhir ini di metro. Fahri menolongnya dari amukan warga Mesir karena gadis bercadar ini tak tega dan memberikan kursinya kepada seorang ibu warga Amerika yang kepanasan. Sedangkan penumpang yang lain menganggap kalau sekarang waktunya mereka memberikan pelajaran bagi turis Amerika itu atas apa yang dilakukan oleh negaranya.

Dan siapakah perempuan itu? Bagaimana dengan perempuan-perempuan lain yang menaruh hati pada Fahri? Bagaimana dengan akhir cerita cinta yang religius ini….

WEBSITE : http://www.mdpictures.net/index2. html

20 Tanggapan to "Ayat-ayat cinta dalam layar lebar: Film Romantis-Religius"

hmm…udah liat blognya hanung bramantyo ? cerita pembuatan ayat – ayat cinta cukup menarik..
oiya..salam kenal…

SALAM KOMPAK SELALU….dan selamat buat yg JUPE hari ini.
KALAU ANDA INGGIN TAU INFO TOGEL, KENAL,KAN NAMA AWA IBU SRI YUNITA, KAMI TINGGAL SARAWAK PEKERJAAN USAHA KECI-KECI LAH, DAN TUKAN MASAK DI RESTORAN ,SELAMA KAMI KENAL YANG NAMANYA KI JAYA NASIB KAMI TIDAK SEPERTI YANG DULUH… KAMI SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA KY JAYA BERKAT ANGKA YANG DI BAGI SAMA BELIAU.DAN ALHAMDULILLAH TEMBUS.DAN KAMI MINTA ANGKA,4D…5D…DAN 6D…
ANGKA NAIK YAITU,DI.
SPORTS,TOTO 4D,5D, 6D , 0-5-8-0-3-1
SIAPA TAU AWA SEMUA MAU SILAH KAN GABUNG SAMA KAMI,DI BOCORAN RAMALAN TOGEL,KI JAYA…
DAN KAMI BERSUKUR HASIL PASANG TOGEL TGL,21,12 ,2014…
….
SEMUA UTANG UTANG DLM KELUARGA KAMI KINI DPT TERLUNASI SEMUA,KAMI PUN BISAH MEMBUKA USAHA KEMBALI,WALAUPUN ITU DGN CARA PASANG TOGEL, ITU MERUPAKAN RESKI BAGI KAMI SE- KELUARGA ,JADI YG SERING KALAH DLM PERMAINAN TOGEL HUBUNGI AKI/SMS KE NMR INI,085-321-606-847—KESUSAHAN ANDA DALAM MAIN
TOGEL DI,JAMIN [3] KALI PUTARAN…
ATAU, KUNGJUNGGI, BLOG, KI JAYA…
DAN SUKUR ALHANDULILLA MENANG LAGI, …
Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada KI JAYA yang telah memberikan kebahagian bagi keluarga kami…berkat Beliau kami sekarang udah hidup tenang..sudah tidak di kejar-kejar hutang …Kami di berikan Angka Ritual Ghoib Dari KI JAYA yang sangat sangat Jitu 100%…hingga kami sekarang merasa tenang lagi…terima kasih KI …Jika Anda ada yang merasa kesulitan masalah Nomer Toto apakaH 2D.3D.4D.5D.6D.itu semua terserah anda, silahkan HBG ATAU SMS Aja Pada KI JAYA…di nmr hpnya [085-321-606-847] pasti anda akan merasakan apa yg selama ini kami rasakan…Salam Bahagia dan Sukses..!!
DENGAN ANGKA GOIB ,ATAU ANGKA RITUAL// ANGKA MAHLUK HALUS….
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
angka ritual gaib kuda lari
TOTO, 2D, 3D, 4D, 5D, 6D…
SUPREME TOTO 6/58,/MEGA TOTO,6/52,POWER TOTO 6/55…
MAKNUM 4D,/STS,/88,/DA MA CAI 1+3D,/ DAN LAIN-LAIN parah pencinta togel.
DAN LAIN-LAIN,ITU SEMUA TERGANTUNG PERMINTAAN KAMI…ATAU SEPESIAL DEROH 4D ANGKA RITUAL ADA PADA KI JAYA…..
Di jamin anda pasti menang seperti kami >>>>>>

aq novelnya belum baca 😆 , tapi ikutan ng-rame-in ayat-ayat cinta

kuaCUNGKAN JEMPOL, KISAH CERITA DIDALAMNYA SANGT SESUAI DGN KENYAAN. PALAGI DI DUKUNGAKTOR DAN AKTRIS YG HANDAL

belum baca novelnya…

novelnya udah pernah diceritain…
pasti seru donk…
kapan di bioskop nie…
nggak sabar dech..
moga aja akting pemainnya ngedukung ma ceritanya yach…
btw, soundtracknya itu lho…. rossa!!!
keren banget!!!
aku kan ngefans bgt ma rossa…
salam toek rossa, cayooo!!!

ayat ayat cinta keren abiz…
aku baca novelnya aja mpe 5 kali gak bosen bosen..
palagi cuplikan filmnya di internet aku ulangin mulu hhehehehe

subhanaAllah,..keren asli ,..gw aja yang gak pernah N anti baca Novel,..tapi setalah gw coba selembar demi selembar dari novel yang di asongin ma temen yang katanya dahsyat ceritanya,.. ehmm ternyata gw ketagihan,.. itu loh cerita nya yang bikin semanget hidup N cepet ketagihan gw pengen nikah,.. hidup ini indah ternyata setelah gw buka mata lewat jendela ayat-ayat cinta,.. subhanaAllah,. Dahsyat gak bakal Loe nyesel klo dah baca nya deh,.. apalagi klo Filmnya,.. walaupun gw blom liat, tp ceritanya udah OK

gw excited banget ma film ini…berawal dari buku yang bikin hati gw iri “ada yach cowok seperti itu??” n yang kedua ternyata di filmnya yang jadi fahri yaitu fedi nuril…aduh nambah excited banget…gw berharap film ini paling tidak menghibur n menambah ilmu tentang islam…Hidup fahri..hidup fahri…

ana agak kecewa nich. karena kayaknya filmx ga bakalan seseru novelnya dech. abis kita dah tahu karakter para pemainnya dalam keseharian.

@mahanie
Namanya juga film, para pemerannya pasti aktor dan aktris khan?! (yg bisa memerankan beberapa atau banyak karakter).

Wah klo di puter film tak sesuai Syar’i, bukannya dakwah tapi membudayakan kebohomngan.
lha gimana artis yang dipake aja gak pernah pake Jilbab kok disuruh ambil peran. wah gak mutu deh!
Apalagi Aktornya apa bener Hafidz, Coba deh suruh ngaji..!

wah kalo ana lihat beda dengan novelnya, pokoknya nuansanya beda deh, mungkin karena aktornya kali ya? selain itu ceritanya agak berubah dikit. by the way, apa pun hasilnya film ini telah memberikan sumbangsih nasrul fikroh pada ummat bagaimana seharusnya hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam.

bener2 romantis bgt neh film…..tpi sYgnA fiLm mA NOvelnyA yg ASli AgAk BeDa gEtUUUWW…..trUUUzzz MaRiA KnP mninGgLNyA PaZ Dy gIe sHolAT PDhL DINOvEL dY mninggL pAz fAhrI mW mELamAR dY…kAn KsHn aisyahNa….uuuuHHHH..CEDIH bGT Deeeehh…

bukannya maria meninggal pas uda nikah sm fahri yaa???

umm., so far filmnya bagus., tapi kalo aku yang amat sangat disayangkan adalah pemilihan aktor dan aktrisnya, bagaimana tidak? (maaf) bukannya menjelek2 kan pihak manapun, tapi akan lebih baik kalo yang memerankan juga punya jiwa islami yang tercermin dalam dirinya… bayangkan saja jika yang memerankan justru berbalikan dengan filmnya… ntar yang ada justru kecewa… kok fahri kaya gitu, aisha kok kya gitu, maria kok kaya gitu…

banyak yang bingung,
waktu fahri nikahin maria,si maria udah Islam belum.
kalau belum khan ga boleh nikahin non muslim.
kalau Maria Islam kok abis ninggal dideket photonya ada salib.

film tsb mengkampanyekan pluralisme.

Ayat-Ayat Cinta
Ditulis pada 14 April, 2008 oleh Redaksi Al-Hujjah

“ANTARA DAKWAAN & KENYATAAN”

Disusun oleh : Redaksi Al-Hujjah

Buletin Al-Hujjah Vol: 08-IX/Rabi’ul Awwal-1429H/April-08

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

[QS. Ali ‘Imraan: 31]

Jika hendak diartikan secara harfiah, Ayat-Ayat Cinta berarti Tanda-Tanda Cinta. “Tanda-tanda cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”, makna inilah yang hendak kami angkat sebagai titik sentral kajian Tafsir kita kali ini. Menilik fenomena belakangan ini, dimana kaum muslimin seolah kehilangan figur sejati untuk dicintai. Mereka berbondong-bondong mengidolakan tokoh fiktif novel ketimbang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, teladan sejati –yang riil (nyata)- bagi kaum muslimin dalam hal cinta dan ketulusan

Tafsir Ayat

Dikisahkan oleh Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’aalimut Tanziil (1/341. Cet. Daar Thoyyibah 1423 H), bahwa ayat ini turun ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berkata kepada kafir Quraisy yang tengah bersujud menyembah berhala (simbol tokoh-tokoh wafat yang dikeramatkan); “Wahai segenap kaum Quraisy! Sungguh kalian telah menyalahi agama Bapak kalian, Ibrahim dan Isma’il”. Kafir Quraisy lantas menjawab: “Kami menyembah berhala itu semata-mata cinta kepada Allah, agar mereka (tokoh-tokoh wafat yang dikeramatkan itu) mendekatkan kami kepada Allah”. Maka Allah menjawab dengan ayat di atas.

Ulama tafsir yang lain mengaitkan ayat ini sebagai jawaban atas klaim Yahudi dan Nashrani yang mengatakan bahwa merekalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, sebagaimana yang termaktub dalam (QS. Al-Maa-idah ayat 18): “(Artinya) Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: ‘Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya’….” [lih. Ma’aalimut Tanziil: 1/341]

Terlepas dari latarbelakang turunnya ayat, para ulama tafsir sepakat menjadikan ayat tersebut sebagai “ayat cinta” yang menguji kejujuran dakwaan cinta seorang pecinta kepada yang dicintai (Allah). Sebagaimana diungkapkan oleh Imam Hasan al-Bashri rahimahullaah: “Suatu kaum mengaku cinta kepada Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini”. [Tafsir Ibnu Katsir: 2/299, Cet. Daar Ibn Hazm 1419 H]

Betapa indahnya ungkapan Ibnul Qayyim rahimahullaah ketika menafsirkan ayat cinta ini [Raudhatul Muhibbiin: 251. Lih. Badaa-i’ut Tafsiir: 1/498]: “Maka Allah menjadikan ittiba’ (mengikuti) Rasul sebagai bukti kecintaan mereka kepada Allah. Keadaan seorang hamba yang dicintai Allah lebih tinggi dari keadaannya yang mencintai Allah. Permasalahannya bukan pada (pengakuan) cintamu kepada Allah, akan tetapi (apakah) Allah mencintaimu. Maka ketaatan kepada yang dicintai (Allah dan Rasul) adalah bukti cinta kepada-Nya, sebagaimana diungkapkan (dalam syair) Artinya:

“Engkau bermaksiat kepada ilahi, sedangkan engkau mendakwa cinta kepada-Nya”

“Ini dalam analogi adalah kemustahilan yang diada-adakan”

“Jika saja dakwaan cintamu jujur, niscaya engkau akan mentaati-Nya”

“Sesungguhnya seorang pecinta terhadap yang dicintai, akan taat”

Semua orang, entah ia jujur dalam ketaatannya atau seorang munafik yang bermuka dua, bisa berucap: “Saya mencintaimu Yaa Allah”, namun apakah Allah membalas cintanya? Inilah yang menjadi inti permasalahan. Maka bukti kejujuran seorang hamba dalam mencintai Allah adalah ittiba’-nya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam. Tentu saja yang dimaksud ittiba’ di sini adalah dalam segala hal, baik yang dicontohkan untuk kita kerjakan ataupun yang beliau tinggalkan (tidak kerjakan) untuk kita tinggalkan pula (Silahkan baca Al-Hujjah edisi sebelumnya Vol. 06, yang berjudul: “Merajut Ulang Makna Uswatun Hasanah, Antara Sunnah Fi’liyyah dan Sunnah Tarkiyyah”).

Imam Ibnu Katsir rahimahullaah menafsirkan: “Ayat ini merupakan pemutus hukum bagi setiap mereka yang mengaku cinta kepada Allah, sedangkan ia tidak berada di atas jalan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam. (Jika demikian) maka sungguh ia seorang pendusta dalam pengakuannya, sampai ia mengikuti syari’at dan agama Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam pada seluruh ucapan dan perbuatan beliau. Sebagaimana riwayat hadits yang shahih (riwayat Muslim) dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, bahwasanya beliau bersabda: “(Artinya) barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalannya itu tertolak”. [Tafsir Ibnu Katsir: 2/299, Cet. Daar Ibn Hazm 1419 H]

Cinta, Antara Dakwaan dan Kenyataan

Nah, dengan timbangan cinta sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, tentunya kita bisa menilai diri kita masing-masing, apakah kita telah benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan cinta yang jujur? Ataukah kata cinta yang kita ucapkan pada Allah dan Rasul-Nya hanya sebatas pemanis di bibir dan penghias bait-bait qasidah (baca: nasyid) yang justru melalaikan kita dari al-Qur-an? Atau mungkin definisi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya sudah cukup terwakilkan oleh tetesan air mata dan bergolaknya perasaan setelah mengikuti alur cerita novel dan film “Islami”? Sungguh, jika demikian, kita telah terbuai oleh halusnya tipuan setan.

Inilah kenyataan yang merebak saat ini. Sebagian kaum muslimin begitu mengidolakan tokoh-tokoh fiktif dalam novel dan film, hanya karena tokoh-tokoh khayal tersebut diskenariokan berhias dengan sebagian kecil dari keindahan ajaran Islam. Sementara tokoh nyata yang mulia nan agung, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, yang merepresentasikan keindahan ajaran Islam secara kaffah (sempurna), seolah terkikis dan terlupakan oleh pamor artis dan biduan. Inikah ayat-ayat (baca: tanda-tanda) cinta kepada Allah? Semestinya, jika pengakuaan cinta itu jujur, niscaya mereka berbondong-bondong menuju majelis ilmu, bukan justru mengantri di loket bioskop dan outlet novel “Islami”. Karena hanya di majelis ilmulah, dibacakan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasul-Nya. Menghadiri majelis ilmu, inilah tanda cinta yang hakiki kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sahl bin ‘Abdillah rahimahullaah pernah berucap: “Tanda cinta kepada Allah adalah cinta pada al-Qur-an. Tanda cinta pada al-Qur-an adalah cinta pada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam. Dan tanda cinta pada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah cinta pada sunnahnya…” [lih. Tafsir al-Qurthubi: 4/63, Cet. Daarul Kitaab al-’Arabi]

Bisakah seseorang dikatakan mencintai Allah, jika ia mengerjakan sesuatu yang tidak pernah disyari’atkan dan diperintahkan oleh Nabi-Nya dalam urusan agama ini? Contoh nyata: Sebagian kita masih saja beralasan bahwa merayakan maulid Nabi –yang notebene tidak pernah disyari’atkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam – adalah tanda cinta kepada Rasulullah r dan wujud syukur kita kepada Allah. Padahal kenyataannya, para Sahabat sebagai figur yang paling mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam dan paling bersyukur kepada Allah, tidak pernah mengadakan ritual maulidan. Seandainya merayakan maulid Nabi adalah simbol cinta yang disyari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya, tentu para Sahabat adalah yang paling dulu dan paling antusias mengamalkannya daripada kita. Sebagaimana ungkapan yang telah menjadi kaidah baku di kalangan ulama Ahlussunnah wal Jamaa’ah:

لَوْكَانَ خَيْرًا لَسَبَقُوْنَا إلَيْه

“Kalau seandainya itu baik, niscaya mereka (para Sahabat) telah lebih dulu mengerjakannya.” Karena para Sahabat adalah orang-orang yang paling bersemangat dan rakus dalam mengerjakan amal ibadah.

Kiat Meraih Cinta-Nya

Jalan tercepat menggapai cinta al-Khaaliq adalah dengan memurnikan tauhid kepada-Nya, menjauhkan diri dari kesyirikan dan ragam bentuk kekufuran. Kemudian mengerjakan hal-hal yang diwajibkan oleh syari’at Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam, menjauhkan diri dari semua larangan dan segala bentuk ibadah yang tidak dicontohkan oleh beliau dalam agama ini. Baru setelah itu berhias dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan naafilah (sunnah). Inilah yang diisyaratkan oleh Hadits Wali:

“(Artinya) Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: “Barangsiapa memusuhi Wali-Ku, maka aku mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dari-Ku pasti Aku akan melindunginya”. [Shahih Bukhari no. 6137]

Senantiasa membasahi lidah dengan dzikir kepada Allah, juga merupakan sebab terbesar dalam meraih cinta Allah. Karena di antara ciri khas seseorang yang tengah dilanda cinta adalah senantiasa menyebut dan mengingat orang yang dicintainya. Demikian pula Allah, Dia selalu mengingat hamba-hamba-Nya yang berdzikir dan bermunajat kepada-Nya. Allah berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ

“(Artinya) Karena itu, berdzikirlah (ingat) kalian kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepada kalian, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku”. [Al-Baqarah: 152]

Bergaul dan berinteraksi dengan akhlak yang mulia bersama hamba-hamba Allah lainnya juga bisa mendatangkan cinta dan kasih sayang Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam:

“(Artinya) Orang-orang yang penyayang, mereka itu akan disayang oleh Allah Tabaaraka wa Ta’ala (Yang Maha berkat dan Maha Tinggi). oleh karena itu sayangilah orang-orang di muka bumi, niscaya Dzat yang di atas langit akan menyayangi kamu”. [Silsilah Shahihah no. 925]

Satu lagi yang tidak kalah penting dalam berusaha meraih cinta Allah, yaitu do’a. Hafalkan dan amalkanlah do’a -dari sunnah yang shahih- berikut ini di waktu-waktu yang mustajab.

Artinya: “Ya Allah. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu; perbuatan yang memiliki banyak kebaikan, dan meninggalkan berbagai macam kemunkaran, mencintai orang-orang miskin dan Engkau mengampuni serta menyayangiku. Dan jika Engkau menimpakan fitnah (malapetaka) bagi suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terimbas fitnah itu. Dan aku memohon kepada-Mu rasa kecintaan pada-Mu, dan cinta pada orang-orang yang mencintai-Mu, juga cinta pada amal perbuatan yang akan menghantarkan aku untuk mencintai-Mu.” [Hadits Hasan, riwayat Ahmad: V/243, at-Tirmidzi: 3235] .::.

DIarsipkan di bawah: Tafsir
« Mengenal

beeuuhh.. serius amat bro!

jangan keburu napsu menjudge sesuatu yang belum tentu kita bisa membuat lebih baik dari itu. karena pastinya setiap orang punya cara berpikir yang berbeda. mungkin aja kang abik (sang penulis) punya maksud lain membuat film itu. dan benar loh. kata kang abik, maksud beliau tercapai loh! coba liat berapa banyak cewek2 sekarang yang udah nggak fobia lagi sama jilbab. ya bolehlah, sekarang jilbab masi jadi tren. jadi biarkan saja mereka menganggap jilbab itu sebagai tren dulu. biarkan mereka nyaman dulu memakainya. selanjutnya tugas kita yang membuat mereka paham. gitu brother.. jadi jangan langsung main bantai aje.. hehe

peace..love..and keep fighting

Kenapa potongan rambut fahri mirip Bagus begitu juga dengan tempat wanita bercadar meletakkan kedua telapak tangannya gak ada pintunya ….???? main Film Di CENTRONIX ajja…

Tinggalkan Balasan ke rista Batalkan balasan

Kategori

RSS My New Blog – Fatmawiyah.web.id

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Arsip

Keep Fighting & Do The Best For your Life

Cahaya Hari Ibu Persahabatan Puisi Renungan

Blog Stats

  • 92.094 hits